REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mendukung langkah militer dan serangan udara yang dilakukan Rusia di Suriah melawan kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Intervensi Rusia di Suriah akan membatasi penyebaran terorisme dan membantu menghadapi serangan ISIS di negara yang dilanda perang," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam sebuah wawancara televisi, Sabtu (3/10).
Rusia meluncurkan serangan udara di Suriah, Rabu (30/9). Intervensi itu disebut terbesar Timur Tengah dalam beberapa dekade dan menandai eskalasi di Suriah yang mengalami konflik selama empat tahun terakhir.
Komentar Shoukry ini sekaligus menjadi tanda terbaru hubungan antara Rusia dan Mesir. Saat Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berkunjung ke Rusia pada Agustus 2015, kedua negara menyerukan koalisi untuk melawan terorisme di Timur Tengah.
Pada Juni 2015, Mesir dan Rusia mengadakan latihan angkatan laut bersama untuk pertama kalinya. Mesir dihadapkan oleh pemberontakan yang semakin keras di Sinai Utara di mana kelompok militan yang paling aktif berjanji setia untuk ISIS.