REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Brendan Rodgers telah resmi dipecat oleh Liverpool pasca the Reds ditahan imbang Everton dalam Derby Merseyside Ahad (4/10). Sebelum dipecat, Rodgers sempat mengungkapkan keinginannya untuk bisa memperbaiki posisi Liverpool di klasemen.
Pelatih asal Irlandia Utara itu bahkan menyebut akan melakukan segalanya demi mengembalikan kejayaan Liverpool. Tapi belum sempat membuktikan kata-katanya, para pemegang saham Liverpool sudah mengambil keputusan pemecatan beberapa jam setelah laga melawan Everton.
Berikut petikan wawancara terakhir Rodgers dikutip dari media berbasis di Liverpool Liverpoolecho sebelum dipecat :
“Saya selalu mengatakan, saya akan melanjutkan pekerjaan saya dan tidak pernah merasa khawatir. Saya sadar banyak tekanan dari luar. Tekanan yang mungkin dibuat-buat hanya untuk bahan pemberitaan yang bisa dijual.
Tapi tidak ada yang membuat saya terganggu untuk bekerja setiap waktu. Saya akan selalu di sini selama saya meminta untuk tetap di sini.
Saya benar-benara bisa menolong Liverpool untuk mendapatkan apa yang mereka (fans) minta. Saya akan memberikan apapun untuk bisa menjadikan klub ini lebih baik. Namun ketika saatnya waktu saya di sini harus berakhir, maka saya akan menerimanya, dan saya akan bergerak maju.
Sungguh, ini adalah klub yang luar biasa dan merupakan pengalaman mengesankan bisa bekerja di sini. Tapi jujur saja, saya ingin diberi kesempatan untuk bisa lebih lama di sini". Begitu kata Rodgers.
Tak lama setelah melakukan wawancara yang diisi dengan jawaban penuh harap ini, Rodgers dipecat. Menurut Express, eks pelatih Swansea City ini dipecat dengan cara kurang sopan. Dikabarkan oleh media yang berbasis di Inggris itu, kabar pemberhentian ini diterima Rodgers melalui sambungan telepon.
Fenway Sports Group (FSG) selaku grup pemilik saham mayoritas the Reds melalui presidennya Mike Gordon menghubungi Rodgers setelah the Kop pulang ke tempat latihan di Meldwood, Liverpool.