REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Militer dari Universitas Padjajaran, Muradi mengatakan bila dilihat dari kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM), kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan yang terkuat di Asia Tenggara.
"Namun, dalam alat utama sistem pertahanan (alutista) kita masih jauh tertinggal dengan Singapura dan Malaysia," kata Muradi kepada Republika, Senin (5/10).
Ia pun mencontohkan kapal perang dan pesawat angkatan militer milik Malaysia dan Singapura berusia di bawah 20 tahun. Sedangkan alutista milik Indonesia berusia di bawah 30 tahun.
Indonesia, sambung Muradi, memiliki kelebihan dalam perencanaan strategi perang serta pasukan yang sangat banyak. Bahkan pertahanan tersebut bukan lagi terbesar di Asia Tenggara, namun bisa dibilang masuk dalam dua belas besar di dunia.
Global Firepower (GFP), sebuah situs yang menyediakan analisis kekuatan militer sebagian besar negara di dunia, juga menempatkan Indonesia menjadi negara dengan militer terkuat ke-12 di dunia. Posisi Indonesia tepat di bawah Israel dan di atas Australia. Dengan posisi ini, militer Indonesia menjadi negara paling kuat di Asia Tenggara.
Hari ini, TNI melakukan peringatan ulang tahun ke-70 tahun di Cilegon, Banten yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam perayaannya kali ini masyarakat bisa melihat secara langsung latihan pertempuran besar-besaran yang melibatkan semua angkatan.