Rabu 07 Oct 2015 09:46 WIB

Demi Ujian Sekolah, Orang Tua Izinkan Anak-Anak Bertarung dengan Asap

Warga melintas di depan patung orang dayak yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (1/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warga melintas di depan patung orang dayak yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terpaksa mengizinkan anak mereka sekolah, padahal asap masih pekat. Hal itu dilakukan karena saat ini siswa sedang menjalani ulangan tengah semester.

"Seandainya tidak ulangan, tidak akan diizinkan anak saya sekolah. Asapnya masih tebal, dikhawatirkan mengganggu kesehatan," kata Salim, warga Sampit, Rabu (7/10).

Pekan ini siswa Sekolah Dasar (SD) di Kotim menjalani ulangan tengah semester, disusul giliran siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan mengikuti ulangan tengah semester. Untuk itulah siswa terpaksa kembali bersekolah sejak pekan lalu.

Sebelumnya, pelajar di Sampit beberapa kali diliburkan karena kabut asap. Pelajar SD, SMP dan SMA akhirnya kembali bersekolah dengan alasan harus mengikuti ulangan tengah semester, sementara murid Taman Kanak-Kanak kembali diliburkan. "Kalau asap masih pekat, setelah ulangan nanti kalau bisa diliburkan saja. Jangan sampai anak-anak sakit gara-gara asap. Kemarin bahkan katanya kualitas udara kita di Sampit ini statusnya berbahaya," timpal Anita, warga lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi perkembangan di lapangan. Jika memang kondisi memburuk, kemungkinan sekolah akan kembali diliburkan. Dia berharap hujan segera turun dengan rutin agar kebakaran lahan dan kabut asap segera berakhir. Dinas Pendidikan tidak akan memaksakan siswa masuk sekolah jika kondisi asap sangat pekat dan membahayakan kesehatan siswa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement