Jumat 09 Oct 2015 10:21 WIB

Ini Alasan Asma Nadia Pasang Foto 'Berasap'

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Indah Wulandari
Asma Nadia
Foto: Istimewa
Asma Nadia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penulis novel dan cerpen Indonesia, Asma Nadia, tidak berencana mengganti foto profil di akun Twitternya hingga musibah asap selesai. Hal ini sebagai rasa simpatinya kepada para korban bencana asap di Sumatra dan Kalimantan.

"Kalau pun ganti untuk sementara saja, (misal promo film). Saya akan kembali memasangnya hingga bencana nasional ini teratasi," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (8/10) malam.

Rekan-rekannya dari Asmanadia Publishing House, relawan rumah baca Asma Nadia dan banyak orang juga sekarang memasang foto profil serupa, yakni 'berasap'.

"Harusnya ini menambah motivasi pemerintah ya. Malu sama rakyat. Malu sama negara tetangga yang sekolahnya sampai diliburkan," kata dia.

Penulis buku Assalamualaikum, Beijing! ini berharap semoga lebih banyak yang ikut hingga menjadi pengingat bagi pemerintah. "Yang kita lakukan belum cukup. Ini cuma foto, sementara kenyataannya puluhan juta sudah menjadi korban," ucap Asma.

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi kebakaran hutan dan lahan serta pengananannya per Rabu (7/10), total titik panas berjumlah 460 buah yang tersebar di pulau Sumatra 351 titik, dan Kalimantan 39 titik.

Jarak pandang beberapa wilayah masih di bawah 1000 meter. Yang terparah yakni Palangkaraya dengan jarak pandang 200 meter.

Indeks kualitas udara (PM10) juga menunjukkan bahwa Palangkaraya dan Palembang dalam kondisi berbahaya yang ditunjukkan dengan indeks standard pencemaran udara (ISPU) mencapai angka 442 dan 636.

Hanya Jambi yang berstatus baik dengan angka indeks 30, Pekanbaru dan Medan pada posisi tidak sehat, serta Pontianak dan Samarinda yang berstatus sedang. Jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 313 Ribu orang, dengan jumlah terbanyak ada di Sumatera Selatan 88.276 orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement