REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kubu kesebelasan Arema Cronos maupun Sriwijaya FC sama-sama dalam posisi penuh motivasi. Dalam pertandingan semifinal leg kedua di Stadion Manahan, Solo, Ahad (11/10) petang, kedua kubu saling berebut tiket final.
Duel sengit tersaji saat semifinal leg kedua antara Sriwijaya FC kontra Arema Cronus, sepertinya menjadi ajang pertandingan menarik. Kedua kubu masing-masing tim dihuni pemain bintang. Keduanya, saling menjegal untuk memperebutkan satu tempat di partai final.
Sriwijaya FC, sepertinya punya bekal keuntungan matematis. Ini setelah kesenelasan 'wong kito' berhasil menahan imbang di markas Arema 1-1 pada leg pertama. Sriwijaya punya keuntungan tersendiri. Hasil pertandungan katakan imbang, 0-0 sudah cukup untuk melaju tiket ke final.
Asisten Pelatih Sriwujaya FC, Hartono Ruslan, Ahad (11/10), tak memikirkan hasil imbang pertandingan leg pertama di Malang. Sekarang, fokusnya main di Solo. Semua kekuatan lini dibenahi. Sehingga tak mudah dijebol Christian Gonzales dkk.
Menurut Hartono Ruslan, Sriwijaya FC juga akan bermain dengan kekuatan penuh. Titus Bonai telah bergabung, dan melengkapi skuad besutan Benny Dollo ini. Kendati demikian, Sriwijaya FC tetap memperhitungkan kekuatan Arema sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia.
''Persiapan kami sudah maksimal. Termasuk, hadirnya Tibo. Semua tahu, Arema itu tim kuat punya kualitas semua lini. Jadi, tidak ada penjagaan khusus kepada satu atau dua pemain. Semua pemain lawan dianggap berbahaya.
Arema Cronus juga dalam kondisi yang sama. Klub berjuluk Singo Edan ini juga punya motivasi berlipat, karena akan bermain tandang namun serasa kandang. Bermain di Solo yang punya jarak cukup dekat dengan Malang. Yang jelas, kedekatan jarak membuat Manahan menjadi lautan Aremania.
''Kami sudah hafal permainan Sriwijaya. Mereka punya kedisiplinan. Kami semua pemain sudah siap tempur besok. Kemarin, yang absen tiga pemain. Sementara besok semua siap diturunkan dengan kekuatan penuh. kata Asisten Pelatih Arema Cromos, I Made Pasek Wijaya.