REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendiri dakwah kreatif iHAQI Ustaz Erick Yusuf memaparkan konsep pendirian SMP Kreatif iHAQI yang memadukan pendidikan agama dengan kemajuan teknologi.
"Beberapa hal dalam internet memang bernilai negatif, tapi ini adalah bagaimana mengarahkan anak agar fokus dalam pemanfaatan teknologi untuk kebaikan. Karena semua ilmu dari Allah itu baik, bagaimana proporsinya yang diarahkan untuk kebaikan," jelas Ustaz Erick, Ahad (11/10).
Dengan konsep pendidikan yang juga universal, ia yakin, para siswa tidak menutup diri dengan kemajuan zaman dan teknologi. Sementara, jika anak diputuskan hubungannya dengan teknologi, Ustaz Erick meyakini bahwa anak tidak akan bisa berkembang dan menyesuaikan diri dengan zamannya.
Oleh karena itu, berbeda dengan kebanyakan pesantren pada umumnya, Ustaz Erick mengatakan para siswa di SMP Kreatif iHAQi diperbolehkan untuk menggunakan gadget dan laptop. Selain itu, keberadaan gadget juga akan membantu terjalinnya komunikasi antara siswa dan keluarga mereka selama di pesantren.
Akan tetapi, Ustaz Erick mengatakan penggunaan gadget dan laptop di pesantrennya akan diatur dalam sebuah ketentuan sehingga penggunaan ponsel, laptop dan internet dapat berjalan baik dan tidak disalahgunakan.
Selain itu, Erick mengatakan konsep universal ini juga menunjukkan bahwa model pendidikan di SMP Kreatif iHAQi diambil dari konsep-konsep pendidikan terbaik yang ada di dunia. Dalam pendidikan akademis, Erick mengatakan pesantrennya mengadopsi model pendidikan terbaik dari Finlandia.
Salah satu dari konsep pendidikan Finlandia yang diterapkan dalam pesantren ini ialah seluruh tenaga pengajar yang ada minimal berlatar belakang pendidikan S2.
Selain itu, serupa dengan model pendidikan Finlandia, Erick mengatakan tidak ada konsep juara bagi para siswa. Masih mengambil konsep pendidikan Finlandia, Erick juga mengatakan tidak akan ada pekerjaan rumah berlebihan bagi para siswa. Hal tersebut dilakukan Erick karena ia meyakini kedua hal tersebut akan menjadi stimulus dalam meningkatkan kreativitas para siswa.
Sedangkan untuk pendidikan agama, Erick mengatakan pesantrennya mengacu pada model pendidikan agama terbaik dari model pendidikan dari Timur Tengah. Pasalnya, model pendidikan agama dari Timur Tengah dapat menstimulus siswa tidak hanya untuk menghafal Alquran, tetapi juga memahami kandungan ayat-ayat Aquran.
"Jadi yang universal itu dalam segi wawasannya, terbuka untuk menyerap mana yang baik, membuang mana yang jauh. Kalau untuk akidah tidak ada toleransi, harus sesuai syariah," tegas Erick.
Konsep pendidikan terakhir yang diusung SMP Kreatif iHAQi ialah kreatif. Melalui pendidikan yang tepat, Erick ingin mengarahkan para siswa untuk menjadi seorang inventor, bukan seorang yang konsumtif.
Untuk memberi stimulus para siswa, Erick mengatakan pesantrennya secara berkala akan mengundang para ahli di bidangnya untuk melakukan kuliah umum di SMP Kreatif iHAQi.
Dengan bertemu dan belajar langsung dari para ahli, Erick yakin para siswa akan dapat menyerap ilmu dan mempraktikkannya dengan lebih baik. Kreativitas siswa, lanjut Erick, juga akan ditunjang dengan metode pembelajaran yang juga dilakukan di luar ruangan dengan pemandangan yang menyejukkan mata.
Untuk menampung dan mengembangkan kreativitas para siswa, SMP Kreatif iHAQi juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa kegiatan ekstrakulikuler tersebut ialah teknik animasi, robotik, bela diri, bahasa asing, takhossu Alquran, kuliner, teater, dan performance art.