REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Sundari menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai sosok yang tidak pro terhadap rakyat kecil. Selama ini Eva melihat Basuki atau akrab disapa Ahok sebagai pemimpin yang pro pada kapitalis.
"Selama ini Ahok lebih pro pada kaum kapitalis dan menggilas wong cilik. Harus fair terhadap orang miskin. Jangan hanya memenangkan kepentingan pemilik modal," kata Eva pada rilis survei Ahok dan Para Penantangnya oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Hotel Sari Pan Pasific, M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10).
Ia menyebut penilaian tersebut didasarkan pada kebijakan-kebijakannya selama ini. Misalnya pada penggusuran masyarakat miskin yang menghuni di daerah tidak seharusnya. Salah satunya, ia menyebutkan Kampung Pulo. Penggusuran ini terkesan tidak manusiawi. Meskipun Pemprov DKI memberikan penyelesaiannya dengan membangun rumah susun.
Namun, baginya itu saja tidak cukup. Karena tidak semua bisa menikmati tinggal di rusun yang sudah disediakan. Banyak warga yang terpaksa pulang kampung bahkan kehilangan tempat tinggal akibat penggusuran.
"Memang ada penyelesaian tapi banyak penduduk yang juga nggak dapat. Berikan juga solusi kepada residu yang tidak tertangani," ujarnya.
Namun, sikap Ahok yang demikian tidak lantas menutup kemungkinan PDIP berminat mengusungnya dalam Pilgub mendatang. PDIP memang belum secara khusus membahas nama yang akan diusung.
Sebab, kata dia putaran Pilgub DKI terbilang masih cukup lama. Saat ini partai berlambang banteng ini masih fokus pada Pilkada serentak di beberapa daerah.