Kamis 15 Oct 2015 01:58 WIB

Setengah Juta Liter Air Dijatuhkan di Titik Panas Sumsel

Rep: C07/ Red: Yudha Manggala P Putra
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan berdasarkan pantauan Satelit Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada Rabu (14/10) sore, hotspot di Provinsi Sumatera Selatan berjumlah sembilan titik.

Kesembilan hotspot tersebar di Ogan Komering Ilir (OKI) empat titik, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan empat titik, dan OKU satu titik. "Sehari sebelumnya (13/10) hotspot berjumlah 278 titik," ujar Sutopo, Kamis (15/10).

Meskipun jumlah hotspot turun signifikan, kata Sutopo, kualitas udara yang diukur dengan konsentrat partikulat masih menunjukkan kualitas sangat tidak sehat.

Pos Komando Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana Asap Provinsi Sumatera Selatan menghimbau warga untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, pemerintah daerah setempat juga menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Sebaran asap berasal dari Palembang ini masih berdampak pada kualitas udara tidak sehat di Jambi," kata Sutopo.

Adapun, jumlah hotspot yang turun drastis tidak menghentikan upaya Pos Komando Satgas untuk terus melakukan operasi pemadaman api dan asap. Satgas Darat dan Udara melakukan pemadaman dan pendinginan (mopping up) di area terbakar dan berasap.

Satgas Udara yang dibantu pihak asing, Australia, Malaysia, dan Singapura, terus mengoptimalkan operasi pemadaman api dan asap pada Rabu (14/10).

"Satgas Udara gabungan mengerahkan delapan unit angkutan udara dengan total pengeboman sebanyak 553.500 liter," jelasnya.

Pengeboman atau water bombing akan difokuskan di Indralaya, Simpang Tiga Sakti, Padang Sugihan, Pedamaran, Cengal, dan Air Sugihan. Sampai saat ini, operasi udara telah menggunakan pesawat jenis Hercules Bomber 132 yang mampu mengangkut 15.000 liter air.

Kedelapan angkutan udara tersebut, antara lain pesawat 3 unit Air tractor, Bombardier CL 415 Pelican, Hercules C130 – Bomber 132, dan helikopter MI 8, Bolkow 105, dan Chinook Mustang 93.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement