Kamis 15 Oct 2015 10:19 WIB

Dunia Islam Capai Krisis Tertinggi

Rep: c 93/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato kebudayaan di kantor PKB Jakarta, Rabu (14/10).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato kebudayaan di kantor PKB Jakarta, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar memaparkan, dunia Islam telah mencapai level krisis tertinggi, yakni krisis kemanusiaan.

Krisis tersebut tergambar dari banyaknya perang antargama, bunuh-membunuh secara terbuka serta pembunuhan masal dan saling habis-menghabisi antarsesama umat islam yang tak jarang memaksa masyarakat suatu bangsa melakukan migrasi.

 

“Mirisnya, tidak ada satu pun negara yang menyatakan diri sebagai negara islam, mau menampung seorang muslim yang sedang menderita dalam posisi yang paling pahit. Akibatnya, banyak yang melakukan kekonyolan dan melakukan perpindahan dengan keterbatasan,” kata Cak Imin, panggilan Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh I Nomor 9, Jakarta Pusat, Rabu (14/10) malam.

 

Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur itu melanjutkan, pada levelnya, krisis itu diawali dengan krisis ekonomi yang melahirkan kemiskinan dan kesenjangan, yang kemudian dilanjutkan dengan keadaan krisis politik. Level berikutnya adalah krisis budaya dan sosial. Tapi, krisis yang paling tinggi adalah krisis kemanusiaan.

 

Beruntung, Indonesia secara umum, selamat dari serangan krisis puncak tersebut, meski tanda-tandanya semakin nyata. Termasuk, kenyataan kekerasan di mana agama bukan lagi menjadi sumber inspirasi bagi kebaikan hidup, tetapi sudah menjadi inspirasi kekerasan dan perpecahan.

 

“Krisis ini bakal terjadi kalau tidak diantisipasi, mengingat ekonomi yang terus memburuk, pertumbuhan ekonomi melamban, kurs rupiah tidak menentu dan bahkan bukan tidak mungkin menimbulkan PHK,” tambah pria 49 tahun tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement