REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Syariah Muhammad Syafi'i Antonio mengatakan, umat Islam kesulitan mendapatkan pemikiran serta tauladan tentang manajemen dan kepemimpinan dari para tokoh Islam.
Karena buku-buku mengenai manajemen dan leadership lebih banyak ditulis orang-orang non muslim, dan kebanyakan dari kawasan eropa.
Menurut Syafi'i Antonio, hal itulah yang membuat dirinya terketuk menulis buku Leadership dan Management Muhammad SAW dalam Kepemimpinan Sosial Politik.
Apalagi manajemen dan lesdership Nabi SAW, ditunjukkan dalam perilaku beliau dalam hidup sehari-hari. Jadi bukan sekadar teori.
"Nabi Muhammad SAW merupakan sosok sukses dalam manajemen diri dan masyarakatnya. Dari kecil dia ditinggal bapaknya, lalu ibunya, kemudian ikut dengan kakek, tapi beliau sukses menjalankan tugasnya", kata Syafi'i Antonio dalam acara bicara buku di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/10).
Sementara, anggota DPR RI Fraksi PKS Al Muzzamil Yusuf menduga, kegagalan terbesar dakwah umat Islam, terjadi karena banyak umat Islam yang hanya mengenal Rasul tapi tidak kenal manajemen Nabi SAW. Karena itu sangat penting untuk mendidik anak-anak mencintai Nabi, dan mengambil tauladan seutuhnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR RI Ma'ruf Cahyono mengapresiasi pelaksanaan acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat yang tiap pekan, secara rutin yang digagas perpustakaan MPR.
Sebab, setiap kali acara Bicara Buku dilakukan, setiap itu pula ada pemikiran dan masukan baru yang didapatkan. Hal ini sangat sesuai dengan salah satu tugas MPR untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
Apalagi menurut Ma'ruf, jika buku yang dibedah merupakan buku bertemakan kepemimpinan dan ketatanegaraan.
Seperti buku yang berjudul Leadership dan Management Muhammad SAW Dalam Kepemimpinan Sosial Politik. Sesuai kajian yang tengah dilakukan seputar sistem ketatanegaraan.
"Mudah-mudahan baik pembicara maupun peserta bisa memberikan masukan dan pemikiran sebagai hasil yang didapat dari forum ini,'' ucap Ma'ruf.