Jumat 16 Oct 2015 02:48 WIB

Manfaat Solar Water Pumping untuk Sumba

Rep: C30/ Red: Julkifli Marbun
Air
Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Sumba Barat Daya khususnya desa Dikira masih sangat kesulitan untuk mendapatkan air. Baru satu bulan mereka mengenal solar water pumping yang sangat bermanfaat untuk kemakmuran masyarakatnya.

"Dulu, mereka menyirami lahan hanya menggunakan kaleng yang dibuat banyak lubangi," terang Novianus Efrat, petualang dari Jakarta dalam acara Ekspedisi Sumba 2015 di The Erasmus Huis, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (15/8).

Itulah kenapa semua masyarakat Dikira lebih banyak berladang untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Lahan yang kecil sehingga tidak membutuhkan terlalu banyak air.

Namun sejak dibangunnya solar water pumping (pompa air tenaga surya) masyarakat mulai sedikit terbantu. Masyarakat tidak lagi perlu mengambil air dari sungai yang letaknya jauh berkilo-kilo meter serta jalanan yang berunjak dan tak rata.

"Meskipun masih manual, tapi dengan solar water bisa membantu supaya lahan tidak kering, lahan bisa diperlebar, dan mereka tidak perlu lagi mengambil dari bawah dengan cara dipikul seperti ini," ujar Efrat menunjukkan gambar seorang laki-laki tua membawa air dengan cara memikul.

Solar Water Pumping yang dibangun cukup besar dan berwarna biru. Di atasnya terpasang panel surya yang bekerja untuk menyerap cahaya matahari. Sehingga, air di sungai dapat dibawa ke atas untuk menyirami lahan masyarakat desa Dikira.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement