Jumat 16 Oct 2015 15:48 WIB

Menag: Kasus Aceh Singkil Bukan Murni Konflik Agama

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) berbincang dengan Irjen Kemenag M Jasin (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) berbincang dengan Irjen Kemenag M Jasin (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meyakini kerusuhan yang berujung pada pembakaran rumah ibadah di Kabupaten Aceh Singkil bukan sepenuhnya persoalan agama. Lukman menduga, ada persoalan lain yang memicu terjadinya kerusuhan.

"Boleh jadi ada kepentingan-kepentingan lain yang ikut terlibat sebagai pemicu munculnya kasus di Singkil itu," ucapnya usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (16/10).

Lukman mengatakan, sejak dulu masyarakat Indonesia telah terbiasa hidup dalam kemajemukan. Banyak contoh dimana masyarakat dari latar belakang agama, suku dan ras yang berbeda dapat hidup berdampingan dalam harmoni. Karena kultur yang majemuk itu, dia menyimpulkan, terbentuklah karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan.

Oleh karenanya, Lukman berpendapat, kerusuhan antaragama yang terjadi di Aceh Singkil itu bukanlah karakter bangsa Indonesia yang sebenarnya. "Jadi kalau kemudian muncul gesekan-gesekan, apalagi kalau sampai menimbulkan korban jiwa, itu sesungguhnya bukan karakter dari masyarakat Indonesia yang sesunguhnya. Ada sesuatu yang lain di balik itu," ucap dia.

Kementerian Agama, kata Lukman, telah membentuk tim khusus untuk mendalami kasus tersebut dan mengungkap akar masalah sebenarnya. Menag menyebut, sudah ada beberapa data baru yang berhasil ditemukan, namun dia belum bersedia mengungkapnya pada media.

Presiden Jokowi, kata Lukman, berpesan agar peristiwa Aceh Singkil diselesaikan dengan penuh kehati-hatian sehingga masalahnya betul-betul terselesaikan. Terlebih, provinsi Aceh, yang dijuluki Serambi Mekkah, memiliki keistimewaan yang tidak dijumpai di daerah lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement