Jumat 16 Oct 2015 16:27 WIB

'Stop Making Sense' Tema Citra Pariwara 2015

Penghargaan Citra Pariwara 2014.
Foto: citrapariwara.org
Penghargaan Citra Pariwara 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) mengumumkan kembalinya ajang apresiasi insan kreatif pariwara Indonesia “Citra Pariwara 2015” (CP 2015). Mengusung tema “Stop Making Sense”, perhelatan ini mengajak para insan kreatif periklanan untuk menembus batas norma dan memberikan karya terbaiknya, merayakan imajinasi, membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin serta menuliskan kembali sejarah.

“Dengan tema tahun ini, kami berharap dapat melihat karya-karya luar biasa dari insan periklanan dalam negeri, memacu mereka untuk berkreasi dengan mencapai tujuan yang lebih dengan adanya wadah apresiasi seperti Citra Pariwara 2015,” jelas Ketua Panitia Citra Pariwara D.D Lulut Asmoro dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Kamis (15/10).

Kompetisi CP 2015 mulai dibuka dari tanggal 5-24 Oktober 2015 untuk early bird dan mulai 26 Oktober-7 November 2015 untuk pendaftaran normal. Ada tiga belas kategori yang diadu yakni, Print & Print Craft, Radio, Film, Out-of-Home, Direct Promotion, Non-Conventional, Integrated, Digital, Media, Design, Radio Craft, Film Craft dan TV Station.

Selain itu, CP 2015 juga kembali menyelenggarakan ajang kompetisi khusus bagi praktisi muda periklanan Indonesia, “Daun Muda Award” dan “BG Award”. Penghargaan ini diharap memacu persaingan generasi muda periklanan di tingkat nasional dan regional.

Puncak gelaran ini, Malam Anugerah Citra Pariwara 2015, digelar pada tanggal 27 November 2014. Penghargaan yang diberikan berupa piala Emas, Perak atau Perunggu. Karya terbaik nantinya berhak mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Advertising Festival 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement