REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepala badan sepak bola Asia (AFC) Shaikh Salman bin Ebrahim al Khalifa akan mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden FIFA.
Shaikh Salman akan menyampaikan pengumuman itu hari ini dan akan menjadi penantang serius untuk posisi tersebut karena dia menjadi bos dari konfederasi terbesar kedua di FIFA.
Langkah anggota keluarga kerajaan Bahrain ini akan menjadi pukulan bagi wakil presiden FIFA Michel Platini dan Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania yang menjadi para kandidat terkuat pengganti Sepp Blatter.
Namun, bersama Sepp Blatter dan kandidat dari Korea Selatan Chung Mong-Joon, Platini dinonaktifkan oleh FIFA. Calon potensial lainnya adalah mantan pesepakbola Brasil Zico, mantan sekretaris jenderal FIFA Jerome Champagne dan pegiat anti-apartheid Afrika Selatan Tokyo Sexwale.
Shaikh Salman selama ini menjadi pembela setia Blatter, selain pendukung ketuanrumahan Qatar pada Piala Dunia 2022. Penggemar Manchester United ini pernah menjadi pejabat bea cukai sebelum beralih ke organisasi sepak bola.
Didukung Sheikh Ahmad al Fahad al Sabah dari Kuwait, dia memenangi pertarungan menjadi bos AFC melawan Mohamed bin Hammam dari Qatar.
April lalu tanpa kesulitan dia terpilih kembali sebagai bos AFC, sekaligus Wakil Presiden FIFA dengan melengserkan Pangeran Ali.