REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden terhukum Perhimpunan Sepakbola Eropa, Michel Platini, Selasa dikabarkan masih dapat mencalonkan diri menjadi presiden FIFA jika menang sidang banding atas pelarangan bergiat di sepakbola selama 90 hari.
Perkara mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan Platini pada awal bulan ini mengakibatkan FIFA dalam kekacauan setelah pihak berwenang di Amerika Serikat dan Swiss menyelidiki korupsi, yang menyeret 14 orang sebagai terdakwa.
Setelah bertemu keduanya, Komite Eksekutif FIFA menegaskan bahwa pemilihan ketua untuk menggantikan Blatter melalui kongres luar biasa diadakan di Zurich pada 26 Februari ketika anggota juga akan memberikan suara pada perubahan undang-undang.
Pelaksanaan kongres itu dapat memberikan kesempatan kepada Platini untuk mengajukan banding. Calon Presiden FIFA harus mendaftar pada 26 Oktober dan menjalani uji integritas pada 10 hari berikutnya. Domenico Scala, yang mengawasi proses pemilihan, mengatakan kepada komite bahwa pendaftaran kandidat tidak akan diproses jika mereka dikenai sanksi FIFA.
Namun, kalimat berikutnya memunculkan harapan bagi Platini, yang bunyinya, "Haruskah larangan tersebut dicabut atau berakhir sebelum pemilihan presiden FIFA .... komite pemilihan Ad-Hoc akan memutuskan, tergantung pada titik yang tepat masing-masing dalam waktu, tentang bagaimana untuk melanjutkan dengan pencalonan yang bersangkutan."
Siapa pun selanjutnya mengambil kesempatan di FIFA akan menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan reputasi organisasi yang bertanggung jawab menjalankan ajang olahraga paling populer di planet ini. Platini pertama kali harus mengajukan banding Komite Banding FIFA. Namun jika tidak berhasil, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), akan memprosesnya lagi.
Platini, yang menjadi Presiden UEFA sejak 2007, akan menjadi calon favorit menggantikan Blatter jika skorsinya sudah dicabut. Beberapa calon lain adalah Pangeran Yordania Ali Bin Al Hussein dan mantan gelandang Trinidad dan Tobago David Nakhid.
Pada Selasa, Presiden AFC Sheikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa dari Bahrain mendesak keduanya menyampaikan pandangan. Sementara itu, sumber terdekat UEFA mengaku Eropa belum memiliki calon alternatif untuk Platini.
Platini menjadi calon terdepan pengganti Sepp Blatter sebagai orang nomor satu di FIFA.
Namun, ia 90 hari dilarang bergiat di semua kegiatan sepak bola seusai menjalani penyelidikan terkait perkara suap di FIFA. "Terdapat dukungan besar untuk Platini," ucap Infantino saat diminta mengomentari dukungan 54 anggota UEFA untuk Platini.
Sebelumnya, Platini disinyalir menerima uang senilai 2 juta Franc-Swiss dari Blatter pada 2011 silam. Uang tersebut diterima pria 60 tahun itu atas pembayaran pekerjaan konsultasi beberapa tahun sebelumnya. Blatter, yang juga diskors sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan Swiss, mengatakan akan mundur dari presiden FIFA, yang didudukinya sejak 1998.