Rabu 21 Oct 2015 11:03 WIB

Kabut Asap di Jambi Makin Pekat

Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kabut asap di Kota Jambi dan sekitarnya, Rabu (21/10) pagi, tambah pekat dan mengandung debu halus. Namun aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Sebagian warga tidak menggunakan masker saat mengendarai sepeda motor di jalan raya ditengah-tengah kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir tiga bulan terakhir. "Mau dibilang apa lagi, kabut asap tambah pekat hari ini. Sementara upaya pemadaman terus dilakukan seperti yang kami pantau melalui media," kata Hendra, seorang warga Kota Baru Kota Jambi.

Hendra mengatakan tidak hanya kabut pekat tapi juga sudah terdapat butiran halus bewarna putih atau debu sejak dua hari terakhir. "Artinya tidak hanya asap, tapi sudah mengandung pertikel halus yang diperkirakan dari material yang terbakar," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi Rosmeli menjelaskan, udara di Kota Jambi masih tercemar polusi kabut asap yang disertai dengan partikel abu dari kebakaran hutan dan lahan disejumlah wilayah Sumatera. Berdasarkan sumber dari AQMS P3ES dari pantauan alat indeks standar pencemaran udara (ISPU) milik kementerian kehutanan dan lingkungan hidup di Kota Jambi menunjukkan pencemaran udara rata-rata sejak pagi hingga sore berada di level berbahaya.

"Nilai indeks pencemaran udara berada di konsentrasi rata-rata diangka 373 (ug/m3) dan itu menunjukan kategori berbahaya," kata alam.

Dia mengatakan, untuk itu masyarakat diimbau agar selalu menggunakan masker standar SNI terutama saat keluar ruangan guna meminimalisir udara kotor yang masuk melalui pernafasan. "Masyarakat harus tetap menggunakan masker untuk melindungi dari kabut asap," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement