REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia memenangkan tiga kategori sekaligus dalam penghargaan bergengsi The World Halal Travel Summit and Exhibition 2015. Lalu sebenarnya, seperti apakah prospek wisata halal?
Pertama, wisata halal merupakan sektor yang paling tinggi marginnya. Wisata halal dunia rata-rata bertumbuh enam persen lebih cepat dari sektor travel manapun. Termasuk lebih tinggi dari rata-rata //tour and travel// dunia yang saat ini berada di kisaran lima persen.
Kedua, saat ini di hampir seluruh dunia sedang menjaring pasar Timur Tengah. Malaysia dengan Bukit Bintang, Korea dengan Jeju Island, Thailand dan Jepang juga begitu.
"Dengan bebas visa kunjungan (BVK), penghapusan CAIT, dan Cabotase, diperkirakan bakal mampu mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya, Rabu (21/10).
Karena itu BVK terus di promosikan di mana-mana. Sekarang, Indonesia punya amunisi baru untuk bahan promosi, yakni Halal Travel, Lombok dan Sofyan Hotel.
Seperti diketahui, sampai dengan Agustus 2015, jumlah wisman yang masuk ke Indonesia meningkat tiga persen, mejadi 6,3 juta orang. Kenaikan itu tergolong bagus. Pasalnya Malaysia dan Singapura turun masing-masing hingga 8,6 persen dan 2,5 persen.
Bulan Agustus 2015, angka kunjungan wisman melalui pintu Soekarno Hatta, Mesir naik 40 persen. Yang melalui Ngurah Rai, Bali, maka Bahrain naik 52 persen, UAE naik 41 persen, Mesir juga naik 23 persen. Sedangkan pintu Batam, Mesir juga naik 55 persen.