REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penangkapan anggota DPR Dewi Yasin Limpo oleh KPK dinilai mempengaruhi situasi politik di Sulawesi Selatan. Hal ini karena sebagian keluarga Dewi duduk di sejumlah kursi pimpinan di Sulsel.
"Pasti akan ada dampak dari operasi tangkap tangan itu. Dewi Yasin Limpo dikenal di Sulsel karena merupakan klan penguasa sejak lama," ujar Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad di Makassar, Kamis (22/10).
Dia mengatakan, dampak yang dirasakan di Sulsel dengan penangkapan dan perubahan status Dewi menjadi tersangka itu terasa pada situasi politik dan pemerintahan.
Firdaus menyebutkan, Dewi adalah salah satu politisi wanita di Sulsel yang matang di panggung politik sebelum menjadi Legislator DPR melalui Partai Hanura.
Merunut dari keluarganya, Dewi merupakan adik kandung dari Gubernur Sulsel dua periode 2008-2018 Syahrul Yasin Limpo dan kakak dari Bupati Gowa dua periode 2005-2015 Ichsan Yasin Limpo. Saudara lainnya yang berkiprah di pemerintahan dan di legislasi serta perusahaan daerah antara lain, Tenri Olle Yasin Limpo yang sekarang mencalonkan diri menjadi Bupati Gowa periode 2015-2020.
Tenri Olle Yasin Limpo adalah Ketua DPD II Partai Golkar Gowa yang pernah menjadi Ketua DPRD Gowa dan kembali terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel sebelum memutuskan mundur untuk mencalonkan diri sebagai cabup. Kemudian, Irman Yasin Limpo yang sekarang menjadi penjabat Bupati Luwu Timur (Lutim). Irman merupakan birokrat dengan jabatan sebagai Kepala Badan Kerja Sama Permodalan Daerah (BKPMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Serta adiknya yang lain Haris Yasin Limpo yang baru saja dilantik menjadi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar. Haris sebelum menjabat sebagai Dirut PDAM adalah Ketua Harian DPD II Golkar Makassar dan juga mantan Legislator DPRD Makassar.
Beberapa keponakannya yang lain juga aktif dipanggung politik seperti Indira Chunda Thita Syahrul Yasin Limpo yang juga anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Adnan Purichta IYL yang juga maju sebagai calon bupati Gowa.
Sementara, Dewi merupakan anggota DPR RI di Komisi VII membidangi infrastruktur. Sedangkan di DPP Hanura dia menjabat sebagai salah satu ketua partai. Dewi tertangkap tangan KPK atas dugaan suap terkait tiga proyek di Sulsel seperti proyek jalan lingkar tengah, lingkar luar, dan jalan layang yang menghubungkan Maros-Bone. Saat ini proyek tersebut masih pembahasan dalam RAPBN 2016. Tiga megaproyek tersebut rencananya akan dimulai 2015 dan dikerjakan selama tiga tahun atau bersifat multi tahun.