Kamis 22 Oct 2015 14:53 WIB

Kirab Hari Santri Meriah di Kabupaten Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri-kanan) berbincang pada acara penutupan Kirab Resolusi Jihad NU, dalam rangka Menyambut hari Santri Nasional, Kamis (22/10) di Jakarta.
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri-kanan) berbincang pada acara penutupan Kirab Resolusi Jihad NU, dalam rangka Menyambut hari Santri Nasional, Kamis (22/10) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Peringati Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Semarang, ribuan santri dan siswa madrasah ikuti apel kebangsaan, di lapangan Bung Karno kompelks Alun- alun Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Kamis (22/10).

 

Apel ini dihadiri oleh Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdalatul Ulama PWNU Jawa Tengah, Muhamad Arja Imron --yang juga bertindak sebagai pimpinan apel-- serta muspida Kabupaten Semarang. Sebelumnya, para peserta apel kebangsaan yang diikuti tak kurang dari 5 ribu santri ini juga melakukan ‘Kirab Resolusi Jihad NU’ yang dimulai dari monument Palagan Ambarawa menuju Alun- alun Bung Karno.  

 

Para santri juga mengucapkan lima poin ikrar santri sebagai guna meneguhkan komitmen untuk menjaga dan mempertahankan ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Puncak peringatan HSN tingkat Kabupaten Semarang ini juga dimeriahkan oleh demonstrasi kekuatan anggota badan dari anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Semarang.

 

Pada kesempatan ini, Sekretaris PWNU Jawa Tengah,  Muhamad Arja Imron mengajak para santri untuk meneruskan perjuangan para ulama yang telah menggelorakan semangat berjihad dalam menegakkan NKRI. Sebagai penerus amanah para pendahulunya, santri harus berada di garda terdepan bersama dengan TNI dan Polri guna mempertahankan NKRI dari ancaman kedaulatan negara, degradasi moral serta ancaman disintegrasi bangsa.

 

Ia juga mengajak para santri untuk mengaktualisasikan semangat dan nilai- nilai Resolusi Jihad yang difatwakan Rais A'am PBNU, KH Hasyim Asari didalam konteks  pembangunan nasional.

 

Dengan demikian santri bisa ikut mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia. “Dengan begitu, para santri mampu menjadi generasi penerus yang bisa diandalkan oleh bangsa dan Negara,” tegasnya.

 

Sementara itu, ribuan peserta yang mengikuti Apel Kebangsaan ini terdiri dari elemen santri pondok pesantren, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

 

Tak lupa peserta juga menggelar shalat untuk meminta hujan (istiqa) serta mujahadah bersama. “Hari ini kami juga mendata desa yang masih mengalami kekeringan untuk mendapatkan bantuan air bersih dari NU,” tegas Ketua GP Ansor Kabupaten Semarang HM Talkhis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement