REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana kabut asap di Indonesia diyakini bukanlah salah satu tanda kiamat akan terjadi. Hal itu lantaran kabut asap yang terjadi dikarenakan ulah manusia membakar hutan.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas, membenarkan jika keluarnya asap merupakan salah satu dari sejumlah tanda kiamat yang disebutkan Alquran dan hadits. Ia menegaskan bencana kabut asap yang melanda dan masih terjadi di Indonesia sampai hari ini, bukan merupakan salah satu dari tanda kiamat yang disebutkan Alquran dan hadits.
Yunahar menjelaskan keyakinan itu dikarenakan penyebab dari bencana kabut asap yang terjadi di Indonesia adalah buatan atau ulah tangan manusia sendiri. Bukan asap yang berasal dari alam atau bumi.
Maka itu, Yunahar yakin bencana kabut asap yang melanda Indonesia bukanlah pertanda kiamat. Meski bencana itu sampai hari ini terus meluas dan sudah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia.
"Untuk asap di Indonesia bukan tanda kiamat karena asap buatan manusia sendiri," kata Yunahar, Selasa (27/10) siang.
Meski begitu, lulusan Universitas Islam Imam Muhammad Ibu Su'ud Arab Saudi itu, mengungkapkan fenomena keluarnya asap merupakan tanda terdekat, sebelum kiamat benar-benar terjadi. Menurutnya, sejumlah tanda-tanda kiamat akan terlebih dahulu muncul sebelum asap, seperti dajjal, matahari yang terbit dari tempatnya tenggelam serta kedatangan Nabi Isa AS.
Sebelumnya, bencana kabut asap di Indonesia yang terus terjadi dan belum teratasi sampai hari ini, menimbulkan sedikit kekhawatiran jika bencana itu merupakan salah satu tanda kiamat. Namun, sejumlah pemuka agama menegaskan bencana kabut asap yang terjadi di Indonesia bukanlah pertanda kiamat, lantaran terjadi oleh ulah manusia sendiri yang membakar hutan.