REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Rumaksi mengungkapkan setuju dengan kebijakan menembak mati pelaku pembegalan. Sebab, tingkat kriminalitas di NTB dikategorikan sudah sangat luar biasa. Apalagi korban pembegalan sampai harus meregang nyawa.
“Kalau menurut saya kalau itu bisa disepakati (pimpinan), maka tembak mati (begal),” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (28/10).
Ia mengaku tingkat kriminalitas di NTB sudah terbilang luar biasa. Oleh karena itu, diperlukan jalan keluar yang luar biasa juga. Apalagi selama ini, upaya aparat untuk menjaga keamanan relatif masih kurang sehingga penjambretan masih sering terjadi.
Dirinya memahami tembak mati pelaku pembegalan melanggar HAM. Namun sanksi yang menimbulkan efek jera terhadap pelaku pembegalan masih belum maksimal. Sehingga, pimpinan daerah harus merumuskan kebijakan yang tepat agar ada efek jera terhadap pelaku kriminalitas. “Salah satunya tembak mati atau memakai hukum adat,” ungkapnya.
Rumaksi mengatakan anaknya mengalami luka sobek di wajahnya akibat pembegalan. Tidak hanya itu, dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi menyangkut pembegalan. Sebab, kegelisahan masyarakat sudah memuncak.