REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Belum lagi pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan mendarat di Palembang pada Kamis (29/10), beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) sudah mulai diguyur hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) SMB II Sumsel pada Rabu (28/10) mendeteksi hujan mulai sering terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin.
“Hari ini hujan di Muara Beliti dan Banyuasin. Tapi belum hujan deras. Beberapa kali sempat hujan, pagi dan siang namun tidak lama,” kata Agus Santosa Kasi Observasi dan Informasi SMB II Palembang, Rabu (28/10).
Intensitas hujan yang turun, menurut, masih terpengaruh oleh kondisi asap. Akibatnya, meski terjadi hujan yang cukup deras, namun tidak banyak membasahi daratan yang sudah lama mengering. “Hujan baru sebatas mengurangi potensi titik api meluas, dan sedikit membuat kabut asap menipis. Kemungkinan potensi hujan masih akan ada beberapa hari ke depan,” tegasnya.
Sementara itu Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Sumsel Kolonel Inf Try Winarno mengatakan, hujan yang turun belum memberikan banyak pengaruh, terutama penanggulangan kabut asap. Operasi pemadaman tetap terus dilakukan baik melalui operasi udara.
"Dengan mengerahkan tujuh pesawat fix wing dan juga water bombing,” katanya.
Untuk aktivitas kerja kepresidenan selama berada di Sumsel, menurut gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah mempersiapkan tiga tempat yang bisa menjadi “kantor” atau tempat kerja Presiden Joko Widodo yaitu di kantor Gubernur Sumsel, di Griya Agung dan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.
“Agenda Presiden selama di Palembang belum dipastikan. Kemungkinan Presiden akan berkantor di Sumsel selama tiga hari, namun semuanya tidak di Palembang karena Presiden berkeliling, juga akan ke Jambi,” kata Alex Noerdin.