REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Berita bencana asap kini tak hanya dirasakan masyarakat pedesaan dan perkotaan di Provinsi Jambi. Namun juga dirasakan belasan suku Anak Dalam atau Kubu, yang tinggal di pedalaman Dusun Berumbung Bandung 3 Bukit 12, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.
Bencana asap yang memasuki bulan ke empat di kawasan Sumatera ini menyebabkan Suku Anak Dalam atau dikenal juga sebagai suku Kubu atau Orang Rimba, tak bisa beraktivitas normal.
Kehidupan suku yang diperkirakan berjumlah sekitar 200 ribu jiwa ini begitu terancam, seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan yang terbakar dalam bencana kabut asap.
Kebakaran hutan di sebagian besar Pulau Sumatera dalam dua bulan terakhir ini, membuat mata pencaharian mereka yakni berburu dan berladang berhenti seketika.
Tak ingin melihat kondisi yang begitu memprihatinkan tersebut, Dompet Dhuafa mendistribusikan bantuan berupa logistik makanan dan perlengkapan ibadah seperti Alquran, buku Iqro, mukena dan sarung.
“Alhamdulillah, dengan menyusuri sungai serta melintasi perbukitan dan hutan, Dompet Dhuafa mampu menyalurkan amanah donatur, memberikan bantuan hingga ke Suku Pedalaman di Provinsi Jambi,” ujar Koordinator relawan Dompet Dhuafa di Jambi, Ibnu Isnaeni, Rabu (26/10).
Kedatangan tim relawan Dompet Dhuafa pun diterima hangat oleh Tetua Adat dan masyarakat Suku Anak Dalam. Mereka yang kurang lancar berbahasa Indonesia ini mengucapkan rasa terima kasih yang sangat besar atas bantuan yang diberikan untuk mereka.
“Mereka tersenyum bahagia atas bantuan yang diberikan Dompet Dhuafa. Dan sangat berharap, bencana kabut asap ini dapat segera berakhir dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa,” ungkap Ibnu.
Mengenai masalah kesehatan, Ibnu menjelaskan, saat ini anak-anak balita dan para manula Anak Suku Dalam mulai mengeluhkan berbagai macam gangguan kesehatan.
“Mereka mengeluhkan sesak di bagian dada, batuk, dan perih pada mata. Rencana ke depan nantinya kami akan koordinasi untuk segera menggelar aksi layanan sehat di kawasan pedalaman ini,” kata Ibnu menjelaskan.