REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah prosesi pemakaman Sayudi alias Pak Raden selesai, para pelayat satu-persatu mulai beranjak dari kuburan. Namun, salah satu sahabat almarhum dalam kisah Si Unyil, Pak Ogah tampak masih menangis terisak-isak di atas kuburan Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Pria yang mempunyai nama asli Abdul Hamid tersebut berdo’a dengan khusuk dan sesekali menaburi bunga di atas kuburan sahabat sekaligus gurunya tersebut. Bahkan, tanpa ragu ia mencium foto Pak Raden yang disandarkan pada papan nisan kuburan tersebut.
“Yang jelas, saya terpukul sekali, duka cita itu sangat dalam sekali untuk saya, dan saya mengajak kepada semua orang, marilah kita berdoa semoga Pak Raden ini mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, amin,” kata Pak Ogah saat diwawancarai di TPU Jeruk Purut.
Pak Ogah mengatakan, tanpa sosok Pak Raden dirinya bukanlah apa-apa, karena Pak Raden lah yang membuat tokoh Pak Ogah dalam kisah Si Unyil, sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas. “Pak Ogah tanpa Pak Raden tidak akan ada, dan boneka yag dibuatnya sangat mirip dengan saya,” ujarnya.
Menurut Pak Ogak, Pak Raden merupakan sosok yang sangat baik terhadap semua orang, namun di sisi lain dia juga bisa bersikap tegas.