REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penderita penyakit infeksi menular seksual (IMS) di Kota Tasikmalaya cukup banyak.
Hal tersebut bisa membuat pengidap HIV/AIDS terus bertambah. Akan tetapi, kurangnya kesadaran dan pengetahuan orang-orang yang menderita HIV/ Aids membuat mereka masih enggan mengkonsumsi obat Antiretroviral (ARV).
"Jumlah yang mengakses ARV memang bertambah banyak tapi masih ada orang-orang yang menderita HIV/AIDS enggan melakukan konseling dan mengakses ARV," kata Konselor Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) RSUD Kota Tasikmalaya, Eli Marlina Eli kepada Republika, Senin (2/11).
Menurut Eli, alasan mereka tidak mau melakukan konseling dan mengakses ARV kemungkinan karena malu dan malas. Malu karena dirinya terjangkit HIV/AIDS. Padahal masih ada solusi untuk mereka asalkan mereka mau melakukan konseling dan mengkonsumsi obat yang disarankan dokter dan konselor.
ARV juga sangat bermanfaat dan membantu para pengidap HIV/AIDS untuk dapat hidup layaknya orang sehat. Eli menjelaskan, sebab obat ARV dapat memperlambat perkembangbiakan virus penyebab AIDS. Hal tersebut membantu si penderita agar tidak terkena penyakit lainnya.
"Orang yang mengidap HIV/AIDS dan mengonsumsi ARV akan mengurangi resiko menularkan virus tersebut ke orang lain," ujar Eli.
Orang-orang yang mengakses ARV setiap bulannya di 2014 rata-rata sebanyak 100 orang. Pada akhir tahun, PDP RSUD mencatat ada 119 orang yang mengakses ARV. Di 2015 orang-orang yang mengakses ARV di PDP RSUD Kota Tsikmalaya bertambah banyak. Pada Januari 2015 yang mengakses ARV ada 123 orang.
Pada September tahun ini PDP RSUD mencatat ada sebanyak 157 orang mengakses ARV. Sementara, orang-orang yang melakukan konseling di PDP RSUD ada sebanyak 322 orang sampai Oktober tahun ini.
"Orang yang sudah positif terjangkit HIV mereka melakukan konseling, tapi yang konseling tidak semuanya mengakses obat ARV," kata Eli.
Menurut Eli, mereka yang terjangkit HIV/AIDS seharusnya tidak usah malu dan malas untuk datang memeriksakan diri. Sebab jika dibiarkan mereka akan rentan terkena penyakit lain. Itu sebabnya mereka sangat disarankan untuk mengkonsumsi ARV agar mereka bisa hidup layaknya orang sehat.
"Lebih penting dari itu ARV juga dapat mengurangi resiko si penderita HIV/ Aids menularkan virus ke orang terdekatnya," kata Eli.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Tasikmalaya. Di 2014 ada sebanyak 2.686 penderita penyakit IMS.
Kemudian, sampai September tahun ini sudah ada 2.399 orang penderita IMS. Pengelola IMS, HIV dan AIDS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Ari Kusmara mengatakan, mereka yang mengidap penyakit IMS sangat berisiko terjangkit penyakit mematikan itu.