Senin 02 Nov 2015 20:10 WIB

Polda Metro: Kantor Gojek Bukan Ditembak, Tapi Dilempar Obeng

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Krisna Mukti (tengah) melakukan pemeriksaan terhadap lokasi penembakan di kantor pelatihan ojek on-line di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Ahad (1/11). Kantor ojek on-li
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Krisna Mukti (tengah) melakukan pemeriksaan terhadap lokasi penembakan di kantor pelatihan ojek on-line di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Ahad (1/11). Kantor ojek on-li

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menduga peristiwa di kantor Gojek di kawasan Kemang Jakarta Selatan bukan insiden penembakan senjata api, namun pelemparan menggunakan mata obeng. "Kami punya bukti kasus di Gojek itu bukan penembakan, tapi pelemparan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, di Jakarta, Senin (2/11).

Krishna mengatakan dugaan tersebut berdasarkan analisis rekaman kamera tersembunyi yang memperlihatkan pelaku melemparkan mata obeng hingga memecahkan kaca kantor Gojek. Krishna menambahkan, petugas satuan pengamanan (satpam) datang terlambat saat peristiwa pelemparan itu terjadi.

Terkait motif dari peristiwa itu, Krishna belum mengetahui niat pelaku melempar mata obeng tersebut. Sebelumnya, pengendara sepeda motor misterius melemparkan sesuatu ke arah pintu masuk kantor Gojek di kawasan Kemang Jakarta Selatan pada Ahad (1/11) siang.

Diduga pelaku mengendarai sepeda motor jenis matik dengan mengenakan jaket warna "orange", sedangkan pelaku yang dibonceng menggunakan jaket Adidas bergambar Real Madrid. Pelaku yang mengendarai motor dari arah Jalan Pangeran Antasari menuju Kemang Raya sempat berhenti di depan kantor melihat kondisi di sekitar lokasi.

Kemudian pelaku melemparkan sebuah benda, sebelum petugas satpam kantor Gojek mendekati kendaraan yang digunakan pelaku.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement