Rabu 04 Nov 2015 16:37 WIB

Yogya Diguncang Gempa 14 Kali dalam Tiga Bulan

Rep: Yulianingsih / Red: Nur Aini
Alat pencatat gempa
Foto: antarafoto
Alat pencatat gempa

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama tiga bulan terakhir wilayah DI Yogyakarta telah diguncang gempa sebanyak 14 kali. Guncangan tersebut merupakan gempa yang terasa oleh manusia, sedangkan gempa yang kurang terasa diperkirakan lebih dari itu.

Berdasarkan data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, selama  Agustus 2015 lalu, di Yogyakarta diguncang dua kali gempa yang terasa dengan kekuatan 5 dan 4,3 skala richter (SR). Gempa ini mengguncang DIY pada 1 Agustus dan 18 Agustus lalu. Sedangkan sepanjang September DIY diguncang empat kali gempa dengan kekuatan antara 2,6 SR hingga 4,6 SR. Gempa tersebut terjadi pada tanggal 18, 22 dan 24 September. "Pada 18 September, ada dua kali gempa dalam selang beberapa menit," kata Kepala BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, di Yogya, Rabu (4/11).

Guncangan gempa yang terasa di Yogya meningkat sepanjang Oktober 2015. Dalam sebulan DIY digoncang delapan kali gempa dengan kekuatan sebesar 2,5 hingga 5,2 SR. Gempa sepanjang Oktober terjadi pada tanggal 4,12,13,19, 22,26,28 dan 29 Oktober. 

Pusat gempa yang terjadi di DIY ini juga bervariasi ada yang di darat dan di laut. Dengan kedalaman juga bervariasi di bawah permukaan tanah.  Meningkatnya gempa di DIY ini diperkirakan karena aktifnya subduksi dua lempeng benua di Selatan DIY.

"Di daratan DIY juga ada sesar atau patahan bagian kulit bumi dan ini juga aktif. Namun umumnya di daerah sesar ini gempa daratnya kekuatan kecil," katanya.

Ia mengakui, gempa bumi belum bisa diramalkan secara benar. Meski begitu masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan fenomena peningkatan intensitas gempa ini. Masyarakat diminta mencari perlindungan dari reruntuhan bangunan jika gempa terjadi. "Yang pasti jangan panik, karena DIY memang daerah rawan gempa dan menjadi keseharian kita," ujarnya.

Berdasarkan sebaran pusat gempa, terjadi dari Laut di daerah Pacitan, Laut Selatan di Tenggara Cilacap, Timur Laut Jepara, dan gempa darat di Bantul dan Gunungkidul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement