Kamis 05 Nov 2015 06:46 WIB

Citilink Batalkan Seluruh Penerbangan di Bali Hingga Kamis

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indah Wulandari
Seorang warga negara asing tertidur saat menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11).
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Seorang warga negara asing tertidur saat menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Maskapai Citilink Indonesia membatalkan 24 penerbangan yang masuk dan keluar Denpasar pada Rabu (4/11). 

Hal itu menyusul pemberitahuan otoritas bandara setempat mengenai penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali serta Bandara Selaparang, Lombok hingga Kamis (5/11) pukul 08.00 WITA.

President and  CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, saat ini sebaran abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat, kian meluas dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

"Kita masih terus memantau perkembangannya. Manajemen dan tim tanggap bencana Citilink juga akan berkoordinasi dan terus-menerus mengevaluasi situasinya," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (4/11) siang.

Sebanyak 24 penerbangan domestik Citilink dari dan menuju Bali pulang pergi berasal dari Soekarno-Hatta, Cengkareng (empat kali PP), Halim Perdanakusuma (dua kali PP), Bandung (satu kali PP), Surabaya (empat kali PP), dan Balikpapan (satu kali PP).

Albert menyatakan, para penumpang dapat menghubungi Call Center Citilink di nomor telepon 0804-1-080808 atau Customer Service di bandara setempat dan akan dilayani untuk reschedule.

Sampai saat ini status Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani masih Waspada (level II). Status tersebut diberlakukan sejak 25 Oktober 2015. Berdasarkan citra Satelit Terra, sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi. Pihak BMKG meminta agar tidak ada aktivitas masyarakat atau pengunjung dalam radius tiga kilometer dari kaldera Rinjani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement