Kamis 05 Nov 2015 13:21 WIB
PAMOR FPOK UPI

Pamor UPI Daki 14 Gunung dalam 79 Jam

Rep: Gunadi PM/ Red: Sandy Ferdiana
Mahasiswa UPI yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (Pamor) berhasil melintasi 14 gunung dengan waktu tempuh 79 jam, belum lama ini.
Foto: Dok, Pamor FPOK UPI
Mahasiswa UPI yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (Pamor) berhasil melintasi 14 gunung dengan waktu tempuh 79 jam, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mahasiswa FPOK UPI yang tergabung dalam Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga (Pamor) kembali mencatatkan rekor pendakian 14 gunung dengan waktu 79 jam. Kegiatan yang dilakukan oleh 14 anggota Pamor FPOK UPI itu merupakan kado bagi Dies Natalis UPI ke-61, HUT Kota Bandung ke-205 dan peringatan Sumpah Pemuda.

Kegiatan pendakian berlangsung pada 24 Oktober 2015 hingga 28 Oktober 2015. Gunung yang didaki pada ekspedisi kali ini,  yakni Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Pangparang, Gunung Bukit Tunggul, Gunung Sanggara, Gunung Manglayang, Gunung Gambung Sedaningsih, Gunung Bedil, Gunung Kendang, Gunung Papandayan, Gunung Djaya, Gunung Puntang , Gunung Tikukur dan berakhir di Gunung Patuha.

Semua gunung itu terletak mengelilingi hamparan Bandung Raya. Jika diukur dengan jarak, lintasan ke-14 gunung itu mencapai 43,8 kilometer. Ketua Ekspedisi 14 Gunung Pamor FPOK UPI Septian Tomy Pratama mengatakan, ekspedisi kali ini bertema ‘Menggali Potensi untuk Meraih Prestasi’.

Kegiatan ini, ungkap dia, merupakan pengaplikasian ilmu dan pendakian hutan atau gunung dalam pendidikan lanjutan masa bimbingan anggota muda PAMOR angkatan XXIX. Sebelumnya, ungkap dia, Pamor melakukan pendakian di Pulau Jawa-Bali dan Lombok dengan ketinggian di atas  3.000 meter di atas permukaan laut (DPL) pada 2007, 2008, 2011 dan 2014.

Para pendaki itu di antaranya Septian Tomy Pratama, Andri Kurniawan, Aditiya Hartadika, Muhammad Brillian, Rangga Supriatna, Sindi Ines, Yuanita Purnamasari, Muhammad Iqbal, Encep Saepuloh, Edit Tirna, Dede Taufiq, Abdul Muiz dan Asep Hadi Hambali.

Septian menjelaskan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilakukan mahasiswa FPOK UPI yang tergabung dalam Pamor. Rencananya, ungkap dia, ekspedisi gunung ini akan diestafetkan kepada anggota muda Pamor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement