Kamis 05 Nov 2015 14:44 WIB

DPRD DKI: Jakarta Berpotensi Darurat Sampah

Rep: C26/ Red: Ilham
Truk pengangkut sampah (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Truk pengangkut sampah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan pengiriman sampah DKI Jakarta ke Bantargebang, Bekasi masih belum selesai. Persoalan ini justru menimbulkan konflik-konflik baru seiring dengan banyak munculnya penolakan dari masyarakat atas truk sampah yang menuju Bantargebang.

Aksi penolakan masyarakat ini terkait dengan dampak negatif yang dirasakan masyarakat atas pengiriman sampah tersebut. Mulai dari aroma tidak sedap yang menusuk hidung hingga air licit (air bekas sampah) yang bocor dari truk dan tersebar di jalur-jalur yang dilalui.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi menyebutkan jika tidak diselesaikan secara baik-baik, maka Jakarta berpotensi dikepung sampah yang tidak diangkut. Apalagi Bantargebang menjadi pusat pembuangan sampah lantaran Jakarta belum memiliki tempat pengolahan sampah sendiri.

"Kalau ditanya mungkinkah krisis, sangat mungkin karena Jakarta tidak memiliki pengolahan sampah di wilayahnya sendiri atau pengolahan sampah di dalam kota," kata Sanusi kepada Republika.co.id, Kamis (5/11). Baca: Ahok Dinilai Penyebab Penolakan Sampah

Menurut Politikus Partai Gerindra ini, sampah di DKI sangatlah banyak. Jika satu hari saja tidak terangkut, maka tumpukan akan terjadi di mana-mana. Terlebih sebelumnya selama tiga hari ribuan ton sampah tidak terangkut akibat aksi penolakan warga Cileungsi yang menutup akses jalan truk sampah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement