REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya tidak lagi menjabat Komandan Distrik Militer (Dandim) Sidoarjo per Kamis (5/11). Rizeki dimutasi oleh instansinya sehubungan dengan kasus pertemuannya dengan artis sekaligus politisi PKB, Arzetti Bilbina, yang memunculkan gosip adanya hubungan asmara di antara keduanya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) V/Brawijaya Kol Inf Washington Simanjuntak menjelaskan, Rizeki dipindahtugaskan dari jabatannya semula sebagai Dandim Sidoarjo menjadi Perwira Menengah (Pemen) Kodam V/Brawijaya. Washington mengatakan, posisinya sebagai Dandim Sidoarjo digantikan oleh Kabag Pendidikan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) V/Brawijaya Letkol Inf Sarwo Supriyo.
Namun demikian, Washington menekankan, pelepasan jabatan Rizeki bukan bentuk pencopotan, melainkan penggantian. “Lekol Kav Rizeki diganti, sementara oleh Letkol Inf Sarwo Supriyo. Tapi belum definitif. Definirifnya dalam waktu dekat. Jadi masih bersifat sementara,” ujar Washington kepada Republika.co.id, Jumat (6/11).
Ia menjelaskan, Rizeki dimutasi untuk mempermudah proses penyelidikan Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI AD atas kasus yang melibatkannya. Selain itu, dia mengatakan, penggantian juga dimaksudkan agar pekerjaan-pekerjaan Dandim Sidoarjo tidak terganggu.
Meskipun penggantian disebut sementara, Washington menyatakan tidak ada opsi Rizeki dikembalikan ke posisi awalnya sebagai Dandim Sidoarjo. “Enggak mungkin dua kali menjabat posisi yang sama,” ujar Washington.
Pernyataan Washington tersebut seolah menguatkan dugaan bahwa Rizeki bersalah dalam kasus yang menyeret namanya. Washington juga tidak menyebutkan adanya opsi rehabilitasi nama baik jika hasil pemeriksaan menunjukan Rizeki tidak bersalah.
Sebelumnya, beredar pesan yang menyebutkan Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya digerebek Denpom TNI AD saat tengah berduaan dengan Arzetti Bilbina di sebuah kamar hotel di Malang pada Oktober lalu. Meskipun isu penggrekebekan itu dibantah Arzetti dan keluarga, pihak TNI sendiri belum pernah merilis secara resmi kronologi kejadian.