REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Namanya Wijianto alias Gareng. Usianya 33 tahun. Lelaki kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, yang tinggal di Jakarta itu adalah Orang dengan HIV-AIDS (Odha). Namun hal tersebut tidak lantas membuat pria itu putus asa. Justru sebaliknya, cobaan yang menimpanya itu mendorong Wijianto untuk berbuat sesuatu yang berarti untuk masyarakat.
Caranya, Wijianto melakukan perjalanan (berjalan kaki) mengelilingi Indonesia. “Rencananya perjalanan ini selama dua tahun. Saya akan singgah di tempat teman-teman komunitas dan lembaga pemerintahan. Perjalanan ini seorang diri, tanpa ada yang mendampingi,” kata Wijianto sesaat sebelum memulai perjalanannya di Jakarta, Sabtu (7/11).
Perjalanan yang dinamakan “Langkah Kaki, Jelajah Negeri” itu mengusung pesan “Cegah penularan HIV, dukung orang yang terinfeksi”. Start Cah Gareng dimulai di Sanggar Kerja Yayasan Pelita Ilmu, Jakarta, sebuah lembaga peduli AIDS yang telah 25 tahun melakukan upaya edukasi HIV-AIDS serta memberikan dukungan psikososial untuk Odha.
Sebelum start, dilaksanakan tumpengan sederhana yang dihadiri keluarga besar Yayasan Pelita Ilmu. Termasuk di antaranya, pendiri/pembina Yayasan Pelita Ilmu Prof Dr Zubairi Djoerban SpPD, KHOM dan Sri Wahyuningsih SKM, MSi dan Wakil Ketua YPI Husein Habsyi SKM.
Selain itu, juga hadir perwakilan Persaudaraan Warga Binaan Indonesia (PWBI), Positive Hope, dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
“Tujuan utama misi pribadi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap upaya pencegahan penularan HIV, serta mengurangi stigma dan diskrimasi masyarakat trhadap Odha,” ungkap Cah Gareng.
Cah Gareng menyebutkan, perjalanan yang akan ditempuhnya mulai dari Jakarta ke arah timur, menyusuri jalan-jalan di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan kembali ke Jakarta.
“Di sepanjang jalan, saya akan menyebarkan informasi HIV-AIDS berupa leaflet, stiker, serta diskusi informal dengan kelompok-kelompok masyarakat (sekolah, kampus, komunitas,” papar Wijianto alias Cah Gareng.