Sabtu 07 Nov 2015 21:19 WIB

Prananda Prabowo Perkuat Wajah Berkebudayaan dan Ideologis PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang dengan Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo (kanan) saat pengumuman pengurus inti PDIP oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Ju
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang dengan Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo (kanan) saat pengumuman pengurus inti PDIP oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Ju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) seretak yang akan digelar 9 Desember 2015, PDI Perjuangan menggelar dialog calon kepala daerah se-Bali, Sabtu (7/11).

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster mengatakan, dialog calon kepala daerah itu tak hanya terobosan yang semakin mematangkan demokrasi, namun juga menjabarkan dasar-dasar pembangunan semesta berencana.

"Dengan berkumpulnya para calon kepala daerah se-Bali terebut, maka Bali akan dilihat secara menyeluruh sebagai satu kesatuan. Sejak awal PDIP memelopori kerja sama antarkepala daerah. Misal utk mengatasi kemacetan, maka seluruh calon kepala daerah PDIP menyepakati pentingnya pembangunan angkutan publik yang nyaman di Bali, seperti kereta api," ujar Wayan Koster dalam keterangannya yang diterima ROL, Sabtu (7/11).

Menurut Wayan Koster, acara dialog tersebut diprakarsai oleh Prananda Prabowo, putra Megawati. Ia menilai, Prananda tampil berbeda dengan sosok pemimpin lainnya. Sebab, cucu Bung Karno itu lebih suka di belakang layar, merancang seluruh kegiatan kepartaian agar nampak ruh ideologinya.

"Lagu "Aku Melihat Indonesia", dan "Mata Hati Negeri" yang ditampilkan dengan penuh nuansa ke-Indonesia-an, pada saat pembukaan Kongres IV PDIP merupakan buah cipta Mas Prananda Prabowo. Beliau memang memiliki banyak gagasan yang genuine seperti prakarsa dialog para calon kepala daerah ini," kata Wayan Koster.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa Prananda telah memberi sentuhan ideologis dan wajah berkebudayaan dalam PDIP. Hasto menyebut, Prananda adalah sosok yang memperkenalkan dedication of life untuk dibacakan dalam setiap pembukaan upacara Partai.

"Dedication of life yang harus dibacakan Ketua Ranting (desa) tidak hanya simbolisasi atas orientasi Partai ke rakyat Marhaen. Dedikasi hidup tersebut sebagai komitmen pengabdian kepada Tuhan, bangsa, rakyat, negara, dan tanah air Indonesia," tegas Hasto.

Dedikasi hidup yang pernah dibacakan Jokowi tersebut, kata dia, merupakan renungan kebudayaan untuk membentengi diri agar para anggota dan kader Partai tidak jatuh pada pragmatisme politik.

"Sentuhan-sentuhan kemanusiaan dan kebudayaan yang dilakukan Prananda tersebu nampaknya sederhana, namun dari kesederhanaan itulah sebenarnya dasar-dasar revolusi mental dijalankan," cetus Alit salah satu wakil ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement