REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mewakili pemerintah Indonesia akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC di Manila pada 18-19 November mendatang. JK menyampaikan, dalam forum ini Indonesia akan menjaga kepentingan ekonomi nasionalnya.
"Kan itu APEC, Asia Pasific Economic Cooperation kan, jadi harus kerja sama ekonomi di Asia Pasifik sebenarnya, asalnya kan. Jadi tentu kepentingan ekonomi kita harus terjaga di situ," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/11).
Pemerintah, kata JK, akan membahas upaya agar tercipta kerja sama perdagangan antarnegara yang adil, upaya peningkatan UKM, dan lainnya. Terkait kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP), JK menyampaikan pemerintah tak akan membahas hal tersebut.
"TPP berbeda, tentu tidak dibicarakan di APEC. Walaupun tentu hampir sebagian anggota TPP juga anggota APEC yah tapi berbeda dia punya medianya. Hanya dia punya organisasi," kata JK.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan membawa tiga isu besar dalam konferensi APEC nanti. Ketiga isu yang akan dibawa dalam konferensi APEC diantaranya terkait masalah produk-produk yang menunjang pembangunan berkelanjutan, seperti masalah sawit, masalah kerja sama infrastruktur serta kerja sama di bidang maritim.
"Ini merupakan kontinyuitas kita yang kita coba usung dalam APEC sejak keketuaan Indonesia sebelumnya. Intinya itu. Mendag dan saya akan mendahului karena akan ada pertemuan Mendag dan Menlu yang akan diselenggarakan tanggal 16," ungkap Retno.