Sabtu 18 Nov 2023 13:45 WIB

Di KTT APEC, Jokowi Singgung Hak Hidup dan Membangun Masyarakat Gaza

Hak untuk membangun dan hak hidup masyarakat Gaza saat ini sudah tidak dihormati lagi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo.
Foto: AP Photo/Godofredo A. Vásquez
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritisi kondisi yang terjadi terhadap masyarakat di Gaza dalam sambutannya di APEC Economic Leaders Retret di Mosconce Center, San Francisco, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (17/11/2023). Jokowi menyebut, hak untuk membangun dan hak hidup masyarakat Gaza saat ini sudah tidak dihormati lagi.

“Sebelum kita memulai topik kita tentang pembangunan inklusif, mari kita sejenak memikirkan tentang masyarakat di Gaza. Jangankan pembangunan, saat ini hak hidup mereka pun tidak dihormati,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga

Karena itu, Jokowi mendesak para pemimpin APEC agar bertindak menghentikan perang, menyegerakan gencatan senjata, dan memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dapat dikirim tanpa hambatan.

Terkait pembangunan inklusif, Jokowi menyampaikan bahwa APEC perlu memprioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh. Kawasan Asia Pasifik sendiri, kata dia, memiliki potensi besar, yakni 62 persen PDB global dan 48 persen perdagangan dunia berasal dari APEC.

"Dan di tengah situasi dunia tidak menentu, APEC perlu prioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh yang dapat dicapai bersama,” ujarnya.

Untuk mencapai hal tersebut, Jokowi menyampaikan terdapat sejumlah hal yang bisa dilakukan. Pertama yakni semangat kolaborasi. Ia menilai bahwa kebersamaan dan strategic trust// diperlukan untuk mewujudkan visi APEC 2040.

“Ini kunci untuk pertahankan relevansi APEC sebagai forum ekonomi premier di kawasan,” kata Jokowi.

Selain itu, ia juga menilai bahwa ketahanan ekonomi kawasan perlu diperkuat dalam rangka menjaga ketangguhan dalam rantai pasok global. Menurutnya, ketergantungan dan dominasi rantai pasok global pada sejumlah ekonomi pun harus dikurangi.

“Negara berkembang harus berperan dan berpartisipasi dalam rantai pasok global, termasuk melalui hilirisasi untuk dukung negara berkembang lakukan lompatan pembangunan,” sambungnya.

Ketiga yakni pemanfaatan teknologi digital di kawasan. Jokowi menyebut, APEC harus menjembatani kesenjangan digital melalui sinergi kebijakan dan penguatan infrastruktur yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, salah satunya dalam integrasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital.

“Integrasi UMKM ke ekosistem digital sangatlah penting untuk perluas pasar dan perkuat ketahanan UMKM, sebagai penopang ekonomi sebagian besar Ekonomi APEC,” ucapnya.

Indonesia sendiri, kata Jokowi, terus berupaya mendorong pemanfaatan teknologi digital. Menurutnya, pemanfaatan tersebut dilakukan baik untuk pengembangan ekonomi kreatif hingga pengembangan UMKM dengan target digitalisasi sejumlah 30 juta UMKM di 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan apresiasi atas dukungan APEC terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.

“Saya yakin APEC dan ASEAN dapat terus berkolaborasi untuk wujudkan pusat pertumbuhan dunia,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement