REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas jalannya proses Pilkada serentak. Hal itu yang ditekankan presiden dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak yang dihadiri 3.000 peserta.
Presiden mengungkapkan, meski jalannya pilkada yang terpantau saat ini masuk kategori tenang dan aman, jangan sampai ketenangan ini membuat kesiapan semua pihak lengah.
"Karena, yang saya lihat, kok tenang-tenang saja. Kelihatannya senyap. Semoga ketenangan ini yang akan kita dapatkan sampai akhir perhelatan," ungkap Jokowi dalam sambutannya di Gedung Ecopark, Ancol, Jakarta, Kamis (12/11).
Ia menuturkan, kesiapan tersebut tentunya berasal dari sumbangsih semua pihak, mulai jajaran penyelenggara pemilu, kepolisian, dan pemerintah daerah hingga kontestan pilkada itu sendiri.
Khusus untuk jajaran keamanan mulai dari kepolisian, BIN dan TNI, kata presiden, hendaknya mampu mengambil peran untuk mengantisipasi sejak awal potensi-potensi yang akan menimbulkan gangguan dalam pilkada. Sehingga, diharapkan tidak ada gangguan atau konflik yang muncul dalam pilkada serentak, seperti harapan banyak pihak.
"Saya instruksikan jangan berperan seperti pemadam kebakaran, tapi petakan daerah gangguan sebagai langkah antisipasi, sehingga gangguan dapat dicegah, mulai dari embrio kecil jangan tunggu sampai membesar," ujarnya.
Pun, halnya dengan jajaran penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu untuk memastikan hak politik masyarakat terpenuhi, sehingga tidak menyebabkan potensi yang memungkikan terjadinya konflik.
"Pastikan hak-hak politik rakyat bisa dijamin dengan baik, koordinasi terus dengan jajaran keamanan agar berjalan aman, lancar, terutama terkait DPT, kampanye, persiapan distribusi logistik juga," ungkap Presiden.