REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW, ada banyak perilaku beliau yang patut menjadi teladan. Salah satunya adalah menyatakan penolakan secara halus terhadap masakan sang istri yang tak sesuai seleranya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, dikisahkan, suatu hari Rasulullah mengajak Khalid bin Walid mengunjungi istri beliau, Maimunah, yang belum lama dinikahinya. Maimunah adalah saudara perempuan Ibunda Khalid.
Melihat kedatangan suami tercinta dan kemenakannya, Maimunah kemudian masuk ke dapur dan memasak daging dhabb. Dhabb adalah sejenis hewan biawak.
Saat dihidangkan, Rasulullah dengan penuh selera menjulurkan tangannya untuk mengambil hidangan yang disajikan istrinya. Lalu, tiba-tiba seorang perempuan dari bilik Maimunah berkata, "Beritahukanlah kepada Rasul tentang daging yang kalian hidangkan kepada beliau itu!"
"Wahai Rasul, ini daging dhabb," ujar salah seorang yang hadir.
Begitu tahu daging tersebut, Rasul pun menarik kembali tangannya. Melihat hal itu, Khalid bertanya, "Wahai Rasul, apakah daging dhabb haram?"
Rasulullah menjawab, "Tidak, hanya saja daging dhabb ini tidak terdapat di daerah kaumku. Karena itu, saya merasa kurang berselera memakannya," jawab beliau dengan ramah dan santun.
Cara Rasulullah menolak dengan ramah dan bahasa yang santun itu tidak melukai hat istrinya yang telah menyiapkan daging panggang tersebut.
Menurut Abu Hurairah, sahabat Rasul, beliu tidak pernah mencela makanan. Jika menyenanginya, Beliau akan memakannya. Jika tidak, dia meninggalkannya.
Nah, sudahkan Anda meniru cara Rasul menolak secara halus hidangan yang tak sesuai selera Anda setelah sang istri bersusah payah memasaknya?