REPUBLIKA.CO.ID, Aparat Israel yang sedang menyamar menggeruduk rumah sakit di Tepi Barat, Kamis (12/11). Tak berhenti di sana, petugas Israel juga menembak mati warga Palestina.
Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan dan dokter Palestina. Tentara Israel mengonfirmasi serbuan itu, dan mengaku berhasil menangkap Abdallah Azzam al-Shalalda (27 tahun), tersangka penusukan pemukim Israel di Hebron, Tepi Barat, dua pekan lalu.
Jehad Shawar, direkrur Rumah Sakit al-Ahly Hebron mengatakan, sekitar 20-30 orang datang ke klinik dengan dua minivan. Mereka kemudian masuk, dengan seseorang di antaranya berpura-pura hamil. Kamera pengawas (CCTV) memperlihatkan bagaimana mereka berjalan di koridor rumah sakit. "Petugas menahan staf dan masuk ke ruangan pasien Shalalda," ujar Shawar.
Adik Shalalda, Bilal, yang sedang tertidur kemudian diikat di ranjang oleh aparat israel. Sepupunya yang berada di kamar mandi, ditembak mati ketika hendak memasuki ruangan.
"Saat saudaranya hendak ke luar dari kamar mandi yang berada di ruangan, aparat Israel melepaskan lima peluru, satu di kepada, satu di dada dan tiga di badannya," ujar Shawar. "Mereka membawa Shalalda dan menempatkannya di kursi. Mereka menutup pintu rapat-rapat untuk mencegat bantuan medis datang."
Bilal mengungkapkan, sepupunya sedang berada di kamar mandi untuk berwudhu sebelum shalat. Namun seorang aparat berseragam preman menembaknya saat keluar dari ruangan. "Ia terbaring berdarah, sementara kakaknya langsung dibawa setelah sempat dipukul."
Sebelumnya seorang remaja Palestina juga menceritakan bagaimana penyiksaan di penjara Palestina. Baca http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/15/11/12/nxoy6n377-ini-penyiksaan-kejam-yang-dilakukan-tentara-israel-di-penjara.