REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan lebih penting menghadori rapat membahas persiapan MoU dengan Menteri Pertanian demi kestabilan sembako. Pertimbangan itu juga yang membuatnya tidak menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan DPD RI.
Ahok, sapaan akrabnya mengatakan hari ini lebih mementingkan rapat dengan PD Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya guna persiapan besok. "Saya kira mana lebih penting. Untuk menjaga kestabilan sembako besok ada rapat jam 14.00 WIB dengan Mentan, jadi kita rapat (persiapan)," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, DPD tidak tahu kesulitannya. Ahok menegaskan, ada banyak agenda yang harus ditimbang kepentingannya. Menurutnya, rapat ini lebih penting daripada mendengarkan omongan DPD RI. Apalagi, sebutnya, ia sudah menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) DKI untuk hadir mewakilinya pada rapat tersebut.
"Masa kita batalin dengan Dharma Jaya hanya untuk dengerin DPD. Kita bisa dengar enggak dari Sekda? Yang eksekusi Sekda bisa enggak? Bisa kan," ujarnya.
Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menyayangkan ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Senator Jakarta, hari ini Kamis (12/11). Kedatangan Basuki diwakilkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Baca: Tak Hadiri Rakorda, Ahok Dianggap Hina DPD RI
Fahira menilai ketidakhadiran Gubernur Basuki sebagai bentuk penghinaan kepada DPD RI. Hal ini diungkapkannya lewat akun media sodial Twitter pribadina @fahiraidris. "Tlg sampaikan ke Pak @basuki_btp KETIDAKHADIRAN Gubernur DKI ke acara RAKORDA Senator Jkt adlh PENGHINAAN u DPDRI," cuitnya.