REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Partai oposisi pimpinan Aung San Suu Kyi menjadi mayoritas dalam parlemen dari pemilihan umum Ahad yang mempunyai wewenang untuk memilih presiden dan membentuk pemerintahan baru.
Pemilihan umum dimana Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinan Suu Kyi berpartisipasi sejak 1990, meraih hasil mengejutkan dengan perolehan lebih dari 80 persen kursi untuk NLD.
Dari pengumuman Komisi Persatuan Pemilihan Umum, NLD sukses memperoleh dua pertiga kursi yang dibutuhkan untuk berkuasa, merebut 348 kursi parlemen dengan beberapa hasil yang belum diumumkan.
Pemerintah kini memberi isyarat kepada partai pimpinan Suu Kyi dalam perubahan politik di negara yang telah dikendalikan oleh militer selama lima dekade.
Menjadi mayoritas memberikan kewenangan bagi partai pimpinan Suu Kyi untuk mengendalikan majelis tinggi dan rendah, serta memungkinkan mereka memilih presiden dan membentuk pemerintahan baru.
Suu Kyi mengatakan dirinya akan berkuasa di belakang presiden jika NLD menang dimana dia akan mengutus seorang wakil untuk menjadi presiden.
"NLD akan mampu mengesahkan aturan apapun yang mereka inginkan, mereka tidak perlu membentuk koalisi dan tidak perlu mengajak kalangan lain," ujar analis independen Myanmar Richard Horsey kepada media.
Pada saat transisi, NLD perlu berhati-hati untuk mengajak semuanya berpartisipasi.