REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sedikitnya delapan orang pelaku teror di Paris dilaporkan tewas ditembak pihak kepolisian, Sabtu (14/11). Mereka adalah penyerang di gedung konser Bataclan, stadium Stade de France dan sedikitnya dua restoran.
Polisi yakin semua penyerang telah tewas namun tidak jelas jika ada rekan mereka yang telah melarikan diri. Dikutip BBC, motif penyerangan masih belum dikonfirmasi. Namun salah satu saksi di Bataclan mendengar seorang penyerang mengatakan mereka mendukung kelompok militan ISIS.
"Ini salah Hollande, ia tidak seharusnya ikut campur di Suriah," kata seorang pelaku menurut penuturan saksi. Prancis telah ambil bagian penting dalam koalisi melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Dalam serangan di Bataclan, polisi menerobos masuk dan menewaskan empat penyerang. Tiga penyerang lainnya meledakkan diri dan satu orang lagi ditembak polisi. Laporan mengatakan ada satu penyerang lainnya yang tewas di jalan timur Paris.
(baca: Saksi Teror Paris: Darah Ada di Mana-Mana)
Dikutip CNN, menurut Wakil Walikota Paris, Patrick Klugman, jumlah korban tewas sedikitnya 153 orang hingga saat ini. "Kemungkinan jumlahnya akan meningkat secara signifikan," kata dia. Sementara menurut kantor Jaksa Paris pada media Prancis, lima penyerang telah berhasil 'dinetralkan'.
Tidak jelas berapa penyerang yang terlibat dalam beberapa serangan di titik-titik penting kota Paris tersebut. Polisi masih mencari kemungkinan rekanan atau pembantu penyerangan. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Lima titik serangan terjadi di Restoran Le Petit Cambodge, Rue de la Fontaine au Roi, Avenue de la Republique, gedung konsel Bataclan, stadion olah raga Stade de France dan restoran La Belle Equipe.