REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Berpura-pura mati berhasil membuat Michael O'Connor (30 tahun) selamat dari tragedi berdarah di Paris pada Jumat (13/11) malam waktu setempat. Pria asal South Shields, Inggris itu juga menindih tubuh kekasihnya ketika penembakan terjadi di Bataclan Theatre.
Karena disangka mati, ia bersama kekasihnya lolos dari maut. Namun ia harus menjadi saksi mata pembantaian berdarah 118 orang dalam gedung itu.
"Mereka (pelaku) hanya ingin menakut-nakuti kita," kata O'Connor kepada BBC RADIO, seperti dikutip the Guardian, Ahad (15/11).
O'Connor mengaku bersyukur dapat selamat dari peristiwa tersebut meski secara usia ia termasuk paling uzur di antara penonton konser lainnya saat itu. Ia mengutuk keras perbuatan biadab yang berhasil merenggut nyawa tak kurang dari 150 orang itu.
"Kita tak bisa melihat mereka menang. Mereka adalah monster. Mereka bukan Muslim. Mereka binatang," kata O'Connor.