REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangan beruntun di Paris yang dilakukan oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyisakan luka yang sangat mendalam bagi seluruh masyarakat Prancis.
Selain kesedihan, serangan yang menewaskan ratusan orang ini juga menyisakan kekhawatiran bagi Muslim Prancis. Muslim Prancis takut menjadi target kebencian masyarakat Prancis terhadap Islam.
"Tentu saja, kami takut," kata salah satu jamaah di Masjid Evry-Courcouronnes. "Kami tidak memilih untuk ini terjadi. Orang-orang yang melakukan pembunuhan itu bukan Muslim, mereka tidak fanatik, mereka pembunuh. Tapi, tidak semua orang beranggapan seperti itu," ujarnya.
(Baca: Serangan di Paris Diduga Dirancang di Suriah)
Dilansir latimes.com, Senin (16/11), saat ini Pemerintah Prancis telah mengeluarkan peringatan akan menindak masjid-masjid yang dianggap menyembunyikan Muslim radikal. Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan, akan melakukan pembubaran bagi masjid yang kedapatan menyebarkan kebencian di Prancis.
"Saya tidak sabar untuk melakukan pelacakan terhadap imam-imam radikal," katanya.
(Baca: Sembilan Orang Ditangkap Terkait Serangan di Paris)
Hingga saat ini, belum ada informasi yang menyebut menjadikan Masjid Evry-Courcouronnes sebagai target penyerangan Islamofobia. Namun, hal itu tetap saja membuat banyak warga Muslim Prancis merasa khawatir dan ketakutan.
(Baca: Ada Serangan di Paris, Inggris Tambang 2 Ribu Mata-Mata Baru)