Rabu 18 Nov 2015 13:35 WIB

Ini Alasan Ahok tak Setujui Pebalap Rio Haryanto Dapatkan Dana dari APBD

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
Pebalap Indonesia Rio Haryanto membawa piala usai memenangi balapan GP2 Series di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu, (5/7).
Foto: Antara/HO/Paolo Pellegegrini
Pebalap Indonesia Rio Haryanto membawa piala usai memenangi balapan GP2 Series di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu, (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan jika pembalap Rio Haryanto tidak bisa mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Menurut Ahok, balapan semacam formula itu bersifat komersial.

"Engga boleh ternyata. Kita sudah cek aturan dari BPKP. Balapan yang bersifat komersial," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (18/11).

(Baca: Pebalap Rio Haryanto Terkendala Dana)

Menurut Ahok, justru Rio adalah atlit professional makannya tidak boleh dibantu. Namun berbeda jika sifatnya promosi, seperti Bank Mandiri, Pertamina, dan sebagainya baru bisa. "Atlet profesional itu tak boleh kita bantu. Atlet pro itu nggak bisa kecuali sifatnya promosi," kata dia.

Misalnya ia menyontohkan Bank Mandiri, Pertamina, Taman Impian Jaya Ancol dan Bank DKI bisa. Selain itu, ternyata pemerintah tidak dapat langsung tunjuk. Untuk sekedar menghibahkan sendiri, tetap tidak diperbolehkan untuk dibiayai APBD.

Sebelumnya dikabarkan jika pembalap bernama Rio Haryanto, memang membutuhkan dan sebesar Rp 300 miliar untuk mengikuti laga Formula 1 (F1). Kendala muncul lantaran Rio membutuhkan biaya besar untuk tampil di ajang balapan paling bergengsi di dunia tersebut. Tentu saja solusinya adalah agar pemerintah dan BUMN harus memberikan dukungan secara riil.

(Baca: Nenek Diusir dari Rusun, Ini Penjelasan Ahok)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement