REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (persero) menambah pasokan listrik ke ibu kota Nusa Tenggara Timur, Kupang, serta kawasan di sekitarnya melalui sistem kelistrikan Kupang. Beberapa pembangkit baru sedang disiapkan untuk menambah pasokan listrik ke Kupang. Hal ini lantaran sistem kelistrikan Kupang masih tergolong kurang pasokan, bahkan pemadaman listrik bergilir tak terhindarkan.
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur menjelaskan, saat ini beban puncak sistem Kupang pada siang hari sekitar 54 megawatt (MW) dan pada malam hari sekitar 59 MW.
Dalam kondisi normal beban sebesar itu bisa dipenuhi oleh beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Kupang. Namun karena beberapa unit PLTD sedang mengalami pemeliharaan periodik (overhaul) dan PLTU Bolok sedang mengalami gangguan maka saat ini kondisi di Kupang sedang mengalami defisit daya sehingga dilakukan pengurangan beban atau pemadaman bergilir di sisi pelanggan.
Jadwal pemadaman, lanjut Richard, selalu diinformasikan melalui berbagai media seperti media cetak setempat dan media elektronik (radio).
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh warga Kupang. Overhaul yang dilakukan terhadap beberapa unit pembangkit dimaksudkan menjaga agar ke depan performa pembangkit tetap terjaga dengan baik untuk melayani pelanggan," ujar Richard, Kamis (19/11).
Dari sisi suplai, lanjutnya, PLN berupaya semaksimal mungkin mempercepat pemeliharaan dan perbaikan pembangkit.
Richard mengatakan, gangguan di PLTU Bolok 2x15 MW yang dipicu oleh gangguandi Gardu Induk (GI) Maulafa sedang dalam tahap perbaikan. Satu unit PLTU sudah selesai diperbaiki dan kembali beroperasi sejak Ahad (15/11) pukul 23.00 WITA.
"Sementara satu unit lagi saat ini sedang dalam perbaikan dan menunggu penggantian komponen yang sedang diambil di daerah lain. Dalam beberapa hari ke depan PLTU ini akan mulai beroperasi kembali," kata dia.