REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku belum mengantongi nama pelaku ledakan yang terjadi di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (16/11). Tito juga belum dapat memastikan kendaraan yang digunakan pelaku dalam melakukan aksi kriminal tersebut.
"Belum ada tersangka yang ditetapkan, kita belum sampai ke sana," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/11).
Namun, ia mengungkapkan penyelidikan oleh tim gabungan yang terdiri dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah mengalami kemajuan. "Penyelidikannya saat ini sudah ada kemajuan, nanti akan kita sampaikan," kata Tito.
Sebuah ledakan telah terjadi di Jalan Radin Inten II, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/11), sekitar pukul 03.30 WIB. Ledakan itu membuat pintu kaca setinggi dua setengah meter hancur serta menyebabkan Mulana, seorang petugas keamanan kantor tersebut, terluka di bagian dada akibat terkena serpihan kaca.
Polisi memastikan ledakan yang menghancurkan pintu masuk Gedung Multi Piranti Graha itu berasal dari granat manggis yang dilempar ke dalam halaman, tidak jauh dari lobi kantor empat lantai tersebut. Tim gabungan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) menemukan serpihan, pemicu atau pin, dan pengaman granat di antara serpihan kaca yang meledak.
Berdasarkan hasil awal olah TKP, polisi menduga pelaku berasal dari kalangan profesional, yang sempat mendapatkan pelatihan melempar granat.