REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dua terminal bongkar muat batu bara yang ada di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, untuk sementara waktu ditutup, karena terminal tersebut sangat dekat dengan permukiman warga dan perkantoran.
"Kami menutup sementara dua terminal bongkar muat batu bara yaitu terminal Pelita dan Linggarjati di mana kedua terminal tersebut terlalu dekat dengan permukiman," kata GMP Pengendalian Kinerja dan Port Fasility Security Officer (PFSO) Iman Wahyu di Cirebon, Kamis (19/11).
Ia melanjutkan penutupan dua terminal tersebut adalah langkah dari Pelindo II dalam rangka menekan debu batu bara dan sekarang ini pihak Pelindo juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah debu batu bara. "Kami juga membuat penangkal debu setinggi 14 meter untuk mencegah debu berterbangan," ujar Iman.
Selain membuat penangkal debu pihaknya ketika mau membongkar batu bara disirami dengan air disertai cairan kimia, agar debu tersebut tidak berterbangan saat dilakukan bongkar muat serta menanam pohon di sekitar area pelabuhan.
Akan tetapi menurut dia meskipun kegiatan bongkar muat batu bara di dua terminal sementara itu ditutup, namun bongkar muat batu bara masih dilakukan seperti biasa akan tetapi terminal yang dibuat untuk bongkar muat masih beroperasi seperti biasa yaitu terminal Muarajati, di mana terminal tersebut jauh dari pemukiman warga.
"Aktivitas bongkar muat masih dilakukan, namun sekarang ini debu sudah bisa diminimalisir," ujarnya.
Ia menekankan bahwa pendapatan Pelindo 70 persen dari aktivitas bongkar muat batu bara dan ia juga mengatakan bahwa pelabuhan cirebon merupakan pelabuhan umum dan di Pelabuhan juga ada beberapa aktivitas bongkar muat yang lainnya seperti tepung, aspal, LPG dan masih banyak lagi.
"Penyumbang pendapatan terbesar Pelindo adalah aktivitas bongkar muat batu bara yaitu menyumbang 70 persen pendapatan," katanya.
Aktivitas bongkar muat batu bara yang ada di Pelabuhan Cirebon sedang menjadi pembahasan yang serius ditingkat kota dan bahkan sudah masuk ke Kementerian LHK dan sudah dilakukan penelitian yang hasilnya kualitas udara di daerah yang berdekatan dengan aktivitas bongkar muat batu bara sudah tidak sehat lagi.