REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki telah mendeportasi beberapa dari delapan warga Maroko yang sebelumnya ditahan dan diinterogasi saat kedatangannya di bandara utama di IStanbul.
Mereka ditahan krena diduga berhubungan dengan ISIS. Kedelapan orang tersebut mengatakan tiba di Bandara Ataturk, Turki dari Casablanca, Prancis untuk liburan. Namun petugas tidak mempercayainya.
"Orang-orang yang ditahan sesuai dengan penilaian di tempat pengecekan yang menandai warga negara Maroko sebagai tersangka teror," kata pejabat pemerintah dilansir Reuters Kamis (19/11).
Sementara beberapa tehanan telah dideportasi, warga Maroko lainnya masih tetap dalam tahanan untuk diinterogasi. Sayangnya pejabat tersebut tidak mengatakan berapa banyak yang masih ditahan.
Pemerintah Turki telah menahan lebih dari seribu orang karena dicurigai berhubungan dengan militan ISIS sejak awal tahun ini. Penjagaan keamanan meningkat sejak Turki menyatakan perang melawan teror pada Jul lalu, sekitar 300 orang telah didakwa secara resmi terkait terorisme.
Polisi uga menahan 41 warga negara Maroko di Bandara Ataturk awal bulan ini setelah mereka ditandai oleh ahli pengecekan data diri di bandara. Mereka dideportasi saat itu juga.
Perang melawan kelompok radikan menjadi intensitas baru sejak serangan mematikan yang diklaim ISIS dan menewaskan 129 orang di Paris Jumat 13 November lalu.