REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Memasuki musim hujan, para petani di Kabupaten Ciamis mulai mengolah lahan dan menanam padi. Akhir November ini akan dimulai musim tanam serempak. Kendati pasokan air di musim hujan cukup, intensistas yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan banjir dan merendam lahan pertanian.
Kepala Bidang Sumberdaya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis Tini Rastini Wati mengatakan, musim tanam padi di Kabupaten Ciamis sudah dimulai. Sebagian ada yang sudah menanam di pekan keempat Oktober dan pekan pertama November. Tapi, belum serempak. Menurutnya, tanam serempak kemungkinan dimulai akhir November.
Mereka yang sudah menamam duluan, biasanya memiliki lahan pertanian yang terjamin pengairannya. Akan tetapi, meski pasokan air di musim hujan sangat melimpah, petani khawatir intensitas hujan yang tinggi akan membuat lahan pertanian kebanjiran.
"Biasanya di musim hujan tanaman padi terserang hama penyakit dan banjir," kata Tini kepada Republika.co.id, Jumat (20/11).
Lahan pertanian yang kebanjiran akan berdampak tidak baik pada tanaman padi. Apalagi, padi yang baru ditanam.
Tini menjelaskan, banyak lahan pertanian di Ciamis yang kerap kebanjiran saat musim hujan. Salah satunya lahan pertanian di Kecamatan Purwodadi.
Tini menerangkan, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis tahun ini berupaya untuk menanggulangi masalah banjir yang melanda lahan pertanian. Di daerah yang sering kebanjiran akan disediakan pompa air. Pompa tersebut digunakan untuk membuang air yang berlebihan dari sawah.
"Mudah-mudahan upaya ini berhasil karena baru mau pengerjaan," ujar Tini.